Bagaimana Kami Bekerja

Terperinci Sistimatis

Dalam berkampanye, strategis harus diarahkan dengan tepat untuk membidik pemilihan di berbagai lapisan dengan pendekatan grassroots engineering.

Pengenalan terhadap pemilih menjadi penting agar kandidat bisa menjangkau sebanyak mungkin pemilih. Pemahaman mengenai peta pemilih melalui survey opini publik membuat strategi kandidat dalam menjangkau pemilih bias lebih fokus dan efektif, mengingat kandidat menjadi menang lebih karena kuantitas pemilih.

Pendekatan modern untuk mengetahui preferensi pemilih bisa dilakukan dengan melakukan survei. Dengan metodologi yang benar, sejak pengambilan sampel, hingga quality control yang ketat, gambaran suara seluruh pemilih bias didapatkan. Dengan survei, bisa diketahui basis dukungan kewilayahan dan segmentasi kandidat. Survei juga mengungkap kekuatan dan kelemahan kandidat serta kompetitornya. Semua variabel tersebut akan mendasari pertimbangan dan penyusunan strategi berikutnya.

RISET

Profesionalisme Independensi

“Akurasi dan presisi hasil riset hanya bisa diperoleh dengan kombinasi sinergis
antara aplikasi metodologis yang tepat, quality control yang ketat disertai
profesionalisme dan independensi personil yang menjunjung tinggi idealisme
dalam memperjuangkan kualitas riset”
Fajar S Tamin, Direktur Eksekutif

Sebagai bahan pembuatan strategi, survei menyediakan data yang berguna mengenai karakteristik dan preferensi pemilih.

Survei juga memberikan informasi isu populer beserta medium sosialisasi yang efektif dalam kampanye.

Data hasil survei dapat dipakai kandidat untuk merancang strategi dalam melakukan program image building yang terarah dan terukur.

Divisi Riset dikelola menjadi institusi yang secara ilmiah dan dijaga independencinya dalam “mendengar” dan memotret masyarakat.

Kebenaran mengenai kondisi masyarakat, kebutuhan, dan memotret masyarakat. dipotret Divisi Riset secara akurat, diimplementasikan dalam penyusunan program, dan pendekatan grassroots dalam pemenangan dan pendampingan kandidat.

  • Popularitas
  • Tingkat Kesukaan
  • Electability (tingkat keterpilihan)
  • Stabilitas Suara Kandidat (Tracking Survey)
  • Peta Basis Kekuatan Dukungan Kandidat (wilayah, gender,
  • pendidikan, pendapatan, suku, agama, dsb)
  • Pemilih Mengambang
  • Alasan Pemilihan Kandidat
  • Perbandingan Kekuatan/Kelemahan Kandidat dengan
  • Kandidat Lain
  • Kepuasan Terhadap Kinerja Incumbent
  • Isu Populer
  • Resistensi Terhadap Isu Spesifik
  • Medium Sosialisasi

“Kemenangan bukan terletak semata pada persepsi dukungan, tetapi kemampuan untuk menjadikannya aksi atau tindakan memilih di dalam TPS”
 Popon Lingga Geni, Wakil Direktur Eksekutif

Indonesia adalah salah satu Negara yang paling sibuk dalam soal pemilihan umum.

Frekuensi pemilihan umum yang begitu tinggi menyebabkan juga adalah kampanye yang hampir seragam yang membuat kecenderungan turunnya suara pemilih.

Dalam kondisi seperti ini, diperlukan variasi dan modifikasi pola kampanye.
Kampanye yang bersifat yang konservatif dan bersifat monoton tidak akan memberi dampak maksimal terhadap dukungan. JSI adalah solusinya.

Pemenangan pemilu lebih dalam lagi adalah seberapa jauh potensi kandidat mampu memobilisasi pemilih masuk ke dalam tempat pemungutan suara.

Inilah yang menjadi unggulan Jaringan Suara Indonesia dalam pemenangan kandidat, yaitu dengan memastikan suara yang diperoleh melalui pendekatan langsung
pada pemilih dan mobilisasi pemilih dengan teknik grassroots engineering.

Salah satu program unggulan dalam mendapatkan suara adalah program Get Out The Voters.

Program unggulan yang menjadi spesialisasi JSI, dan belum pernah dilakukan institusi lain adalah Voters Stimulant. Dengan pendekatan
yang sistematis, terukur dan pengalaman yang telah dilakukan, program ini akan memberikan “efek maksimal” terhadap kemenangan kandidat.

Pemenangan kandidat dilandasi oleh tiga faktor penentu:

Pesan yang tepat.
Empat faktor yang menjadikan pesan berharga adalah pesan yang memiliki kualitas untuk infrom, invole, ignite, dan invite terhadap publik.

Pesan harus hidup dan diyakini
oleh masyarakat menjadi sesuatu yang beharga untuk dibicarakan.

Eksekusi program sistematis dan terukur.
Program yang dirancang melalui proses desain, produksi, dan distribusi yang terencana untuk menggerakkan masyarakat, sehingga elite menjadi medium bagi perwujudan keinginan masyarakat.

JSI membuat diferensiasi dalam melakukan eksekusi programyang sistematis dan terukur dengan pengalaman yang telah dimiliki

Beraliansi dengan semua potensi.
Penyebaran pesan dan program juga diperluas magnitude-nya dengan melibatkan semua potensi masyarakat yang ada, tokoh, dan pemimpin baik formal maupun
nonformal'

Riset :

  • Survei politik
  • Survei kebijakan publik
  • Riset opini publik

Pemenangan :

  • Pendampinan Kandidat
  • Pendampingan Pemerintahan

REKAM JEJAK

  • Memenangkan 18 Anggota Legislatif di PEMILU 2009 dan 20 Anggota Legislatif di PEMILU 2014
  • Memenangkan 34 Kepala Daerah di PEMILUKADA (Januari 2009 – April 2014) dengan 3 kemenangan dalam 1 hari (23 Juni 2010) di Sulawesi Selatan
  • Melaksanakan 568 survei di 57 wilayah yang tersebar di 21 Provinsi di Indonesia (Januari 2009– April 2014) .
  • Quick Count paling presisi dengan kesalahan absolute 0,01 % * dan selisih 15 Quick Count dengan selisih rata-rata kurang dari 0,5 % hasil pleno KPUD